Untuk pemberian hadiah di acara suka cita, biasanya banyak menggunakan warna kuning dan putih. Untuk acara duka cita biasanya dengan warna hitam dan abu-abu. Orang Jepang sangat menyukai kura-kura dan bangau karena dianggap sebagai symbol panjang umur.
Agama utama di Jepang adalah Shinto dan Buddha. Orang Jepang sangat banyak tabu, misalnya mereka tabu warna hijau karena dianggap sebagai warna yang tidak baik. Selain itu warna ungu juga dianggap sebagai warna yang melambangkan kesedihan.
Orang Jepang tabu angka “4” dan “9”. Mereka juga tabu menggunting kuku di malam hari dan menjemur pakaian atau sesuatu yang dicuci di malam hari. Saat tidur juga tabu jika kepala menghadap arah utara hal ini dikarenakan orang yang meninggal di Jepang, biasanya kepalanya dihadapkan ke utara.
Saat makan, orang Jepang tidak memperbolehkan memegang rambut atau pakaian karena dianggap tidak sopan dan kotor.
Seperti halnya
Indonesia, Jepang juga memiliki budaya, seni dan tradisi yang sangat
banyak dan beragam. Karena banyaknya ragam budaya yang mereka miliki
tentu saja saya tidak akan mungkin menuliskan semuanya, jadi pada bagian
ini saya hanya akan mencoba menuliskan budaya yang sudah umum dan
dikenal secara luas khususnya oleh masyarakat negara luar. Beberapa
diantaranya yang layak untuk ditulis adalah sebagai berikut
Kimono, Pakaian Tradisional
sumber google |
Kimono
(着物)merupakan pakaian tradisional masyarakat Jepang. Pada masa lalu
pakaian ini merupakan satu satunya yang dikenal dan digunakan dalam
kehidupan sehari hari.
Namun dalam
perkembangan selanjutnya Kimono berkembang menjadi exsklusif dan hanya
digunakan terbatas pada orang tertentu atau event khusus saja. Dalam
keseharian pakain ini sangat jarang digunakan. Alasannya adalah selain
karena dianggap tidak praktis juga karena harganya yang sama sekali
tidak bisa disebut murah. Selembar kimono yang paling sederhana
sekalipun harganya mencapai belasan juta perpotong, sedangkan untuk
design yang lebih khusus tentu saja berharga sangat mahal dan tidak
jarang sampai mendekati ratusan juta rupiah.
Tentu saja,
bukan karena alasan harga yang menyebabkan banyak orang yang tidak
memilikinya, namun kesempatan untuk menggunakan pakaian ini sangat
terbatas. Umumnya kebanyakan orang hanya menggunakannya pada waktu muda
yaitu pada saat Upacara Usia Dewasa (Sejinshiki) yaitu saat menginjak usia 20 tahun.
Bagi orang
asing, selama ini kimono selalu identik dengan pakaian wanita. Anggapan
yang tidak tepat karena kimono juga ada dua macam yaitu untuk pria dan
wanita yang tentu saja dengan bentuk yang berbeda namun menggunakan nama
yang sama. Dibandingkan dengan kimono wanita, kimono pria umumnya lebih
sederhana baik dalam design, motif dan juga warnanya yang biasanya
didominasi oleh berwarna gelap seperti hijau tua, coklat tua, biru tua
atau hitam.
Kimono untuk
wanita dikenal ada beberapa jenis menunjukkan umur pemakai, status
perkawinan, dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri. Disamping
itu kimono wanita juga memiliki berbagai aksesoris tambahan yang cukup
banyak.
Yukata, Kimono musim panas
sumber image : wikipedia |
Sejumlah orang
asing sering salah kaprah menyebut yukata dengan istilah kimono. Maklum
saja, keduanya sekilas tampak sangat mirip dan susah dibedakan.
Perbedaannya
adalah terletak pada bahan pakaian dan waktu pemakaian. Yukata (浴衣)
adalah pakaian santai berbahan katun tipis tanpa lapis dan cendrung
hanya digunakan pada musim panas saja. Sedangkan Kimono adalah merupakan
pakaian resmi, berbahan tebal dan relatif sulit dalam pemakaiannya.
Yukata, disamping mudah digunakan juga yang tidak kalah pentingnya
berharga relatif murah yaitu rata rata sekitar 500.000 rupiah satu set,
lengkap dengan Obi atau selendangnya. Harga yang tergolong standard
untuk ukuran harga pakaian di negara tersebut.
Dari segi
design, yukata cendung menggunakan motif bunga berwarna cerah untuk
wanita dan berwana gelap tanpa motif untuk pria. Dalam hampir setiap
perayaan budaya dan pesta kembang api yang umumnya hanya berlangsung di
musim panas, sebagain besar penonton atau pengunjug yang datang dengan
memakai yukata.
http://dedivengefull.blogspot.bg/2013/06/seni-tradisi-dan-budaya-jepang.html
EmoticonEmoticon